
Sejarah Indonesia banyak dipengaruhi oleh bangsa lainnya. Kepulauan Indonesia menjadi wilayah perdagangan penting setidaknya sejak abad ke-7, yaitu ketika Kerajaan Sriwijaya di Palembang menjalin hubungan agama dan perdagangan dengan Tiongkok dan India. Kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha telah tumbuh pada awal abad Masehi, diikuti para pedagang yang membawa agama Islam, serta berbagai kekuatan Eropa yang saling bertempur untuk memonopoli perdagangan rempah-rempah Maluku semasa era penjelajahan samudra. Setelah berada di bawah penjajahan Belanda, Indonesia yang saat itu bernama Hindia-Belanda menyatakan kemerdekaannya di akhir Perang Dunia II. Selanjutnya Indonesia mendapat berbagai hambatan, ancaman dan tantangan dari bencana alam, korupsi, separatisme, proses demokratisasi dan periode perubahan ekonomi yang pesat.
Dari Sabang sampai
Merauke, Indonesia terdiri dari berbagai suku, bahasa dan agama yang berbeda.
Suku Jawa adalah grup etnis terbesar dan secara politis paling dominan.
Semboyan nasional Indonesia, "Bhinneka tunggal ika"
("Berbeda-beda tetapi tetap satu"), berarti keberagaman yang
membentuk negara. Selain memiliki populasi padat dan wilayah yang luas,
Indonesia memiliki wilayah alam yang mendukung tingkat keanekaragaman hayati
terbesar kedua di dunia.
Indonesia juga
anggota dari PBB dan satu-satunya anggota yang pernah keluar dari PBB, yaitu
pada tanggal 7 Januari 1965, dan bergabung kembali pada tanggal 28 September
1966 dan Indonesia tetap dinyatakan sebagai anggota yang ke-60, keanggotaan
yang sama sejak bergabungnya Indonesia pada tanggal 28 September 1950. Selain
PBB, Indonesia juga merupakan anggota dari ASEAN, APEC, OKI, G-20 dan akan
menjadi anggota dari OECD.
Categories:
Artikel Sejarah